Pembinaan pemain muda di jawa barat dewasa ini, situasi ini berbanding terbalik ketika dimasa jayanya sepak bola Jawa Barat bersama Bandung Raya, Persib Bandung, Persikab, dan Persikabo Bogor.
Diera 1980 dan 1990 Jawa Barat sempat menjadi kiblat sepak bola Nasional, coba bandingkan sekarang, banyak pemain muda jawa barat yang bakatnya di abaikan klub klub jawa barat sendiri apalagi klub lain. Memang pemain Persib Bandung banyak yang bersetatus pemain Timnas tapi apa tidak kita perhatikan siapa mereka, darimana mereka (bukan bersikap rasis). Firman, Made, SVD, Haryono, RIdwan, Supardi, siapa yang tidak kenal mereka dari klub tetangga Persib ada nama Rizqi Pelu dari Persikabo dan Persikab bâhkan tidak terdengar. kita perhatikan nama-nama diatas mereka bukan pemain didikan Persib, atau klub jawa barat (sekali lagi bukan bermaksud diskriminasi dan melarang pemain luar jawa barat berkiprah di jabar). namun hal ini sangat lucu ketika sebenarnya para pemain binaan mereka pun sebenarnya memiliki kualitas yang sangat luar biasa.
Kita lihat nasib pemain Persib Bandung Jajang Sukmara, praktis musim lalu dia hanya duduk dibangku cadangan Persib menonton Tony bermain di pos yang sebenarnya boleh dibilang Jajang tidak kalah dengan Tony. ada nama Rizqi Bagja yang hanya jadi pelengkap Made tapi boleh sedikit menggembirakan Made di Back up Pemain Muda Jabar asal Purwakarta Sahar Ginanjar yang kini masuk timnas U-23.
Nama-nama seeperti Wildansyah, Ervina, Sopyan, Dias Angga, Wahyudin, Anggi Permana, Rudi Geovani, Imam, Budiawan. menghilang begitu saja kalah pamor dengan nama-nama bintang Persib seperti SvD,Firman, Naser Juprianto, Made. Pertanyaanya kenapa Persib tidak mau memberi kesempatan bermain bukan kesempatan berlatih saja seperti sekarang.
Memang hal ini bukan hanya tanggung jawab Persib semata ini tanggung jawab semua element persepakbolaan Jabar. Saya merasa heran ketika mendengar pernyatan para pengurus klub (Persib khususnya) ketika mereka bilang mereka masih muda masih butuh jam terbang, padahal ketika itu pemain tersebut sudah menginjak usia diatas 20 tahun, dan mereka masih dibilang masih anak bawang meskipun kemampuan mereka sangat baik. Coba kita bandingkan dengan sepak bola di Surabaya, dan Papua, Boaz ketika itu masih berusia 18 tahun sudah diberi kesempatan bermain oleh Persipura bahkan Timnas. Andik Vermansyah, Taufiq mereka memulai ketika usia mereka dibawah 20 tahun, yang terbaru Evan Dimas, Kurnia Mega, Maldini, Rizqi Pelu, Kenapa di Persib tidak?????????????
Masih kita ingat nama besar Munadi, Eka, bahkan Ferrdinand yang sekarang di tarik lagi, Tantan yang harus berkelana ke berbagai klub. Mereka pemain yang seolah olah disiasiakan bakatnya oleh klub Jabar sendiri. Saya sebagai orang Jabar merasa sedih ketika melihat pemain timnas cuma ada 1 atau bahakan tidak ada sama sekali orang Jabar, tengok timnas U-19. Beruntung Nama Sahar Ginanjar masuk daftar pemain timnas U-23 meskipun mungkin hanya akan jadi serep Kiper Arema Kurnia Mega.