Pangeran Biru Persib Maung Bandung harus segera berbenah, pasalnya di dua laga pembuka Klub kebanggaan Warrga Jabar tersebut bermain kurang memuaskan.
Dilaga pembuka ketika Persib bertemu Sriwijaya FC anak asuh Djajang Nurjaman hanya mampu menang 1-0, di laga kedua hanya menang 2-1 itupun Persib tertinggal lebih dulu lewat gol Sirvi. Bukan bermain buruk justru Persib bermain sangat baik namun penyelesaian akhir yang kurang efektif dari para juru gedor Persib.
Lini depan Persib dihuni para penyerang mumpuni seperti Ferdinand dan Tantan yang disokong para gelandang jago asist, seperti Atep, Taufiq, Konate,Supardi, dan Ridwan, Haryono, mereka sangat eksplosif dari bawah sampai ketengah namun ketika harus masuk ke area penalti lawan pasukan pangeran biru seperti kebingungan.
Sosok Sergio Van Djik sangat terlihat hilang dilini depan Persib, persib seolah kehilangan sentuhan akhir mereka, sempat mendatangkan pemain sekaliber Colybaly namun cedera yang membuat Persib membatalkan kesepakatan. Dua kemenangan Persib selalu ditentukan eksekusi Pinalti Konate, memang benar semua Penalti tersebut murni kesalahan para pemain belakang tim lawan, Tapi mau sampai kapan Persib bergantung pada keberuntungan seperti itu?
Kesalahan-kesalahan Persib setiap musim seolah berulang, dalam pemilihan pemain yang kurang tepat seolah selalu terulang, kita ingat bagaimana Persib melepas sosok Enyek Nyobe, Bekamengga, Eka Ramdhani, dan terakhir SvD. Belum lagi Kenji, Airlangga, Hilton mereka sudah cukup baik bermain buat Persib namun Persibb selalu melepas pemain yang bermain baik dimusim sebelumnya.
Khusus Airlangga, kesempatan bermain sangat jarrang dia dapatkan, pemain muda persib pun sama mereka seolah-olah hanya pemain pelengkap dan penghias bangku cadangan saja, bagaimana hebatnya Jajang Sukmara di musim 2011/2012 tidak terlihat dimusim berikutnya karena kesempatan bermain yang sangat jarang ketika dia bermain seolah-olah demam panggung.
Munadi, Wildansyah mereka pemain muda hasil binaan yang sangat mumpuni. Eka Ramdhani pernah menjadi Ikon Persib karena dia ingin mencari pengalaman satu musim di luar ketika dia kembali Persib seolah gengsi menerima sang pemain padahal sosok Eka sangat dibutuhkan oleh Persib seperti halnya BP di Persija, Maman di Persita, Boaz di Persipura.
Setiap musim Persib selalu mengobarkan semangat juara tapi setiap musim pula perombakan pemain selalu dilakukan, tengok Persipura meskipun mereka kehilangan Zahrahan mereka tetap bermain kompak karena semangat kekeluargaan yang terjalin, pemain muda selalu mendapatkan kesempatan bermain.
Kita bisa dengaar komentar para komentator ketika mengomtari sosok pemain muda Persib "Pemain yang potensial masih sangat Muda baru berusia 23/24 tahun". kita perhatikan Kapan Boaz memulai karirnya, Konate?? mereka masih muda ketika mereka masuk ke skuad utama klub mereka. mungkin itu juga yang membuat Timnas Junior kesulitan mencari pemain sampai-sampai pelatih timnas harus berkeliling nusantara menyeleksi para pemain untuk Timnas.
Rizqi Pelu di PBR dia sudah menjadi sosok yang sasngaat penting di PBR ketika usia dia masih muda karena apa? karena mereka memberikan kesempatan kepada pemain muda untuk bermain. Persib gimana? tidak mereka selalu ingin mendapatkan pemain mahal dengan kualitas dan pengalaman yang instan. Miris melihat para pemain muda Persib apabila hal ini masih berlanjut, kemungkinan nama-nama pemain Jawa Barat dan Bandung akan segera terpampang di klub lain. Bravo Persib dan ISL.