Kisruh PSSI Vs Kemenpora masih terus berlanjut, akibat keputusan Kemenpora yang membekukan kepengurusan sah PSSI liga yang baru bergulir 3 laga terpaksa harus dihentikan bahkan setelah rapat exco PSSI terpaksa harus menutup ISL dan DIvisi Utama musim 2014/2015.
Menurut Gusti Randa salah satu anggota Exco PSSI Liga terpaksa harus dihentikan karena Force Majeur setelah Kemenpora mencabut semua fasilitas pemerintah dari PSSI. Joko Driyono selaku CEO PT.Liga pun sudah menegaskan bahwa Liga sudah diputuskan berhenti untuk musim ini dan kepastian kapan akan berlanjut mungkin setelah Kemenpora mencabut pembekuan tersebut.
Kearoganan kedua kubu menambah deretan catatan buruk sepakbola tanah air, selain timnas yang sering gagal, Liga yang masih banyak Mafia, Percobaan penyuapan terhadap pemain, wasit yang masih kurang, gaji pemain yang mandeg ditambah kepengurusan yang masih sering bertengkar seolah mengakar di sepakbola tanah air.
Wajar saja kepengurusan sepakbola banyak diperebutkan oleh para petinggi negeri ini, sepak bola sudah menjadi industri yang menggiurkan dewasa ini. kita bisa ambil contoh Tiga tim papan atas Indonesia Semen Padang, Persipura, dan Persib Bandung mereka benar-benar sudah menikmati hasil yang wah dari industri ini, belum lagi PSSI yang musim lalu dikabarkan mendapatkan keuntungan lebih dari 2 milyar rupiah dalam satu musim liga siapa yang tidak tertarik dengan uang sebesar itu, maka dari itu tidak heran para petinggi negeri ini banyak yang mulai mengaku mencintai sepak bola padahal mereka hanya menginginkan hasil dari sepak bola.
Masyarakat sudah mulai jenuh melihat kisruh yang terjadi di sepakbola, bagaimana kita bisa bicara Piala Dunia kalau liga saja tidak bisa menghasilkan pemain, dan pengurus yang berkualitas terutama dari segi moral dan mental.
Masyarakat sangat menanti kedua kubu segera menemukan titik temu dan bisa memberikan apa yang masyarakat inginkan, cukup kita melihat para pemimpin kita bertengkar mempersoalkan APBD dan dana siluman, jangan memberikan kami tontonan pertikaian di sepak bola yang kami anggap sebagai pengobat luka akibat BBM naik, dan pertengkaran para petinggi negeri ini. Bravo Indonesia.